NAMA : SURYANI PUTRI
NIM : A1D118141
MATA KULIAH : KEPRAMUKAAN
DOSEN PENGAMPU :
Drs. Faizal Chan, S.Pd., M.Si
Alirmansyah, S.Pd., M.Pd
RESUME KEPRAMUKAAN
RESUME 1
"FILSAFAT METODE KEPANDUAN"
a. Dasar
filsafat metode pendidikan kepanduan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual kagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan negara. Sedangkan
pandu adalah anggota perkumpulan pemuda yang berpakaian seragam khusus,
bertujuan untuk mendidik anggoyanya supaya menjadi orang yang berjiwa kesatria,
gagah berani, dan suka menolong sesama.
b. Prinsip
kesukarelaan
Prinsip kesukarelaan adalah salah
satu dari prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan Kepramukaan menurut
ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Gerakan Pramuka.
a) Ketulusan
hati
b) Tanpa
pamrih
c) Mengutamakan
kewajiban dari pada hak
d) Pengabdian
e) Tanggung
jawab
c. Prinsip
kehormatan tri satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila.
2. Menolong
sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati
Dasa Dharma.
d. Prinsip
kehormatan dasa dharma
1. Taqwa
kepada tuhan yang maha esa.
2. Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot
yang sopan dan kesatria.
4. Patuh
dan suka bermusyawarah.
5. Rela
menolong dan tabah.
6. Rajin,
terampil, dan gembira.
7. Hemat,
cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin,
berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya.
10. Suci
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
e. Prinsip
sistem penyesuaian dengan perkembangan rohani / jasmani
1. Kegiatan
yang menantang dan menarik minat kaum muda untuk menjadi Pramuka.
2. Kegiatan
bersifat kreatif, inovatif dan rekreatif yang mengandung pendidikan.
3. Kegiatan
yang memperhatikan Tiga Sokoguru dalam kepramukaan.
4. Kegiatan
dilaksanakan secara terpadu dan bagi anggota muda dan anggota dewasa muda.
5. Acara
kegiatan yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani
anggota muda dan anggota dewasa muda.
6. Pendidikan
dalam kepramukaan dilaksanakan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan
perkembangan individu maupun kelompok.
7. Penggolongan
anggota muda dan anggota dewasa muda menurut jenis kelamin, umur dan kemampuannya.
8. Kegiatan
yang diusahakan agar dapat mengembangkan bakat, minat dan mental, moral,
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.
f. AD
dan ART
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART) adalah ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu
organisasi yang mencerminkan aspirasi, visi, dan misi Gerakan Pramuka
Indonesia.
- Membentuk
kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman dan bertaqwa serta
berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki kecerdasan emosional.
│
│
│
RESUME 2
"SEJARAH KEPANDUAN; PERINTIS KEPANDUAN DUNIA, GAGASAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN"
a) Sejarah Kepanduan
Sejarah pramuka di dunia yang pertama kali mengemukakan
adalah Baden Powell. Pada tahun 1908
Boden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang
dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For
Boys”. Buku ini cepat
tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi
kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys
Scout. Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak
tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij
Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta
didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua
organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu,
bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di
Bandung pada tahun 1926. Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh
rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibu kota Jakarta,
tetapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Peristiwa perkenalan tanggal
14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai Hari Pramuka yang
setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
b) Perintis Kepanduan Dunia
Berbicara soal
pramuka atau gerakan kepanduan, tak lepas dari sang pendirinya, Robert Baden
Powell, yang mengembangkan gerakan ini pada 113 tahun lalu. Robert merupakan
seorang perwira angkatan darat Kerajaan Inggris sehingga ia banyak
bersinggungan dengan kegiatan kepanduan militer. Ia lahir dengan nama Robert
Stephenson Smyth Baden-Powell di Paddington, London, Inggris, pada 22 Februari
1957. Baden Powell merupakan nama ayahnya, seorang profesor ilmu geometri di
Universitas Oxford, sedangkan ibunya, Henrietta Smyth, adalah istri ketiga
ayahnya. Pengalaman inilah yang membuatnya memilih berkarier sebagai tentara
Inggris dan berpangkat letnan pada tahun 1876. Ia banyak dikirim dalam misi
pengintaian di beberapa negara seperti Rusia, Jerman, dan Austria, dan
menuliskan pengalamannya dalam beberapa buku tentang pengintaian dan kepanduan.
Pada tahun 1899 ia menerbitkan buku Aids to Scouting yang berisi ilmu
pengintaian dan mencari jejak untuk tentara muda Inggris. Namun buku ini juga
mendapat minat tinggi di kalangan masyarakat umum sebagai panduan pelajaran
kepanduan di sekolah-sekolah. Ia bertemu dengan William Smith, pendiri Boys
Brigade di Glasgow, Inggris, pada tahun 1904. Smith memintanya untuk menulis
ulang Aids to Scouting agar bisa relevan dibaca untuk pelatihan kepanduan sipil
di Inggris. Gagasan-gagasan Robert Baden Powell soal kepramukaan akhirnya
tertuang dalam buku Scouting for Boys pada tahun 1906. Buku itu diterbitkan
dalam seri enam yang menjadi publikasi pertama dari Sumpah Pramuka dan Hukum
Kepanduan.
c) Gagasan Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan diluar sekolah dan keluarga yang diselenggarakan dalam kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Pendidikan Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya kepribadian watak, akhlak mulia, dan memiliki kecakapan hidup.
│
│
│
RESUME 3
“Berdirinya Kepanduan Nasional Indonesia, dan Sejarah Berdirinya
Gerakan Pramuka”
a. Sejarah
perkembangan kepanduan
a) Masa
hindia belanda
- Tahun
1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkan suatu gagasan tentang
pendidikan luar sekolah untuk kanak-anak Inggris, dengan tujuan agar
menjadi manusia Inggris, warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baik
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris Raya ketika itu.
- Untuk
itu beliau mengarang sebuah buku yang terkenal yaitu “Scouting for
Boys”. Buku ini berisi pengalaman beliau dan latihan apa yang diperlukan
yang diperlukan para Pramuka.
- Gagasan
Boden Powell dinilai cemerlang dan sangat menarik sehingga banyak diikuti dan
didirikan kepanduan di negara-negara lain. Diantaranya di negeri Belanda dengan
nama Padvinder atau Padvinderij.
b) Masa
pendudukan jepang
Pada masa pendudukan Jepang (PD II),
penguasa Jepang di Indonesia melarang keberadaan organisasi kepanduan di
Indonesia di larang adanya. Tokoh-tokoh kepanduan banyak yang masuk dalam
organisasi Seinendan, Keibodan dan Pembela Tanah Air (PETA).
c) Masa
perang kemerdekaan
Dengan diproklamasikan kemerdekaan
17 Agustus 1945, bangsa Indonesia bahu membahu mempertahankan
kemerdekaan. Seiring dengan itu, pada tanggal 28 Desember 1945 di
Surakarta berdiri Pandu Rakyat Indonesia (PARI) sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan di wilayah Republik Indonesia.
d) Masa
pasca perang kemerdekaan hingga 1961
Setelah pengakuan kedaulatan NKRI,
maka mulailah Indonesia memasuki masa pemerintahan yang liberal. Sesuai dengan
situasi pemerintahan tersebut maka bermunculan organisasi kepanduan seperti HW,
SIAP, Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Katholik, Kepanduan Bangsa
Indonesia (KBI) dan lain-lain.
e) Masa
1961-1999
Dengan Keppres No. 238 Tahun 1961,
Gerakan Kepanduan Indonesia mulai dengan keadaan baru dengan nama Gerakan Praja
Muda Karana atau Gerakan Pramuka.
- Semua
organisasi kepanduan melebur ke dalam Gerakan Pramuka, menetapkan Pancasila
sebagai dasar Gerakan Pramuka.
- Gerakan
Pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus non-governmental (bukan badan
pemerintah) yang berbentuk kesatuan. Gerakan Pramuka diselenggarakan menurut
jalan aturan demokrasi, dengan pengurus (Kwartir Nasional, Kwartir Daerah,
Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting) yang dipilih dalam musyawarah.
f) Masa
1999-sekarang
- Perkembangan
politik negara dan pemerintahan mengalami perubahan dengan adanya Reformasi,
turut mempengaruhi perkembangan masyarakat secara menyeluruh.
- Untuk
pertamakalinya pemilihan KaKwarnas dengan Pemilihan Langsung oleh Kwartir
Daerah pada Munas 2003 di Jakarta.
- Pencanangan
Revitaliasi Gerakan Pramuka oleh Presiden RI selaku Ka Mabinas.
- Pembentukan
Saka Wirakartika.
- RUU
Kepramukaan.
│
│
RESUME 4
“Lima Faktor Pendidikan Kepanduan; Dasar dan Tujuan
Pendidikan, Pendidikan. Anak Didik, Lingkungan Pendidikan dan Bahan-Bahan
Pendidikan”
a) Dasar dan
Tujuan Pendidikan Kepanduan
Prinsip dasar gerakan pramuka
merupakan sebuah landasan sebagai ciri khas yang membedakan antara gerakan
pramuka dengan lembaga pendidikan lainnya, yang dilaksanakan sesuai dengan
kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi masyarakat. Azrul
azwar menjelaskan bahwa gerakan pramuka
bertujuan agar anggotanya
menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat
keyakinan beragamanya. Menurut UU RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka :
·
Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, dan lain-lain.
· Menjadi
warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Kesatuan Republik Republik Indonesia serta menjadi menjadi anggota masyarakat
yang baik dan berguna.
Menurut Permendikbud RI Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III :
· Meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
· Mengembangkan
bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan
manusia seutuhnya.
b) Pendidikan
Kepanduan
Pendidikan dalam kepramukaan
diartikan secara luas yaitu suatu proses pembinaan dan pengembangan sepanjang
hayat dan berkesinambungan atas kecakapan yang
dimiliki peserta didik, baik
sebagai pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat. Proses pendidikan dalam kepramukaan pada
saat peserta didik asyik melalukan kegiatan yang menarik, menyenangkan yang
rekreatif dan menantang.
c) Anak Didik
Kepanduan
Kelompok
Umur |
Tingkatan |
Kecakapan |
Umur
7-10 tahun |
Siaga |
Mula,
bantu dan tata |
Umur
11-15 tahun |
Penggalang |
Ramu, rakit dan terap |
Umur
16-20 tahun |
Penegak |
Bantar
dan laksana |
Umur
21-25 |
Pendega |
|
d) Lingkungan
Pendidikan Kepanduan
Lingkungan pendidikan kepramukaan
sama halnya dengan lingkungan pendidikan pada semestinya, pendidikan
kepramukaan dapat dilakukan di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat. Tetapi di kegiatan kepramukaan lebih sering berada
diluar kelas (outdoor), yang mana diharapkan dari kegiatan diluar kelas ini
siswa mampu belajar dari alam.
e) Bahan
Kependidikan Kepanduan
Penggunaan bahan ajar dalam
pembelajaran kepanduan juga sangat mendukung untuk pencapaian keberhasilan guru
atau kakak pembina dalam mengajar. Adapun contoh bahan yang diperlukan seperti
peluit, tongkat, bendera, tenda, dan lain-lain.
│
│
│
RESUME 5
“Organisasi Gerakan Pramuka; Struktur organisasi pramuka,
Peranan Majelis Pembimbing, Fungsi Kwartir-kwartir, Gugus Depan”
a) Jenjang
Organisasi
1. Anggota
gerakan pramuka
Pramuka dihimpun dalam gugus
depan-gugus depan yang ada di wilayah desa atau kelurahan.
2. Ranting-ranting
Cabang yang meliputi suatu wilayah
kabupaten dan kota.
3. Gugus
depan
Dihimpun di dalam ranting yang
meliputi suatu wilayah kecamatan.
4. Cabang-cabang
Dihimpun di dalam daerah yang
meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia.
Keterangan singkat gambar :
1. Pramuka
Utama Adalah Presiden RI Indonesia yang sedang menjabat.
2. Mabinas
(Majelis Pembimbing Nasional).
3. Mabida
(Majelis Pembimbing Daerah).
4. Mabicab
(Majelis Pembimbing Cabang).
5. Mabiran
(Majelis Pembimbing Ranting).
6. Mabisa
(Majelis Pembimbing Saka).
7. Mabigus
(Majelis Pembimbing Gugus Depan).
8. Kwarnas
(Kwartir Nasional).
9. Kwarda
(Kwartir Daerah).
10. Kwarcab
(Kwartir Cabang).
11. Kwaran
(Kwartir Ranting).
12. Munas
(Musyawarah Nasional).
13. Musda
(Musyawarah Daerah).
14. Mucab
(Musyawarah Cabang).
15. Musran
(Musyawarah Ranting).
16. Mugus
(Musyawarah Gugus Depan).
b) Peranan Majelis
Pembimbing Kepramukaan
Majelis Pembimbing adalah suatu
badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan dan bantuan moril, organisatoris,
material dan finansial kepada gudep/satuan/kwartir bersangkutan. Majelis
Pembimbing wajib mengadakan rapat konsultasi secara periodik dengan
gudep/satuan/kwartir bersangkutan. Majelis Pembimbing Satuan Karya Pramuka ada
di tingkat Satuan Karya Pramuka.
c) Tugas
Pokok Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka
Kata-kata “memberi bimbingan” yang
dimaksud mengandung makna memberi arahan, saran, nasehat, dan dukungan moral
terhadap Gerakan Pramuka. Kata-kata “memberi bantuan” yang dimaksud mengandung
makna membuka jalan, mengusahakan kesempatan, fasilitas, dana serta memberi
peluang agar Gerakan Pramuka mendapat akses untuk memperoleh bantuan dari
pemerintah dan masyarakat. Kata-kata “konsultasi” yang dimaksud mengandung arti
bahwa Gugus Depan, Satuan, dan Kwartir dapat berkonsultasi mengenai
permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan citra positif Gerakan
Pramuka.
d) Fungsi Majelis
Pembimbing Gerakan Pramuka
1. Fungsi
bimbingan
Menentukan arah
kegiatan Kepramukaan, terhadap ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2. Fungsi
partisipasi
Berpartisipasi aktif dalam segala
kegiatan dalam usahanya memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan Gerakan
Pramuka secara aktif berusaha mengatasi kesulitan dan hambatan
yang dihadapi.
3. Fungsi
bantuan
Mendukung Gerakan Pramuka mengusahakan fasilitas-fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil yang diperlukan oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di Gugus Depan.
│
│
│
RESUME 6
“Kiasan dasar. Sistem dan Metoda: Kesukarelaan,
Janji dan ketentuan moral, Sistem beregu. Tanda kecakapan. Permainan
pendidikan. Kesesuaian jiwa, keprasahajaan
hidup. Perkembangan rasa, karsa dan karya”
a. Kiasan
dasar pramuka
Kiasan dasar adalah simbol-simbol
yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.
- Siaga
- Penggalan
- Penegak
- Pendega
b. Kesukarelaan,
janji, dan ketentuan moral
- Kesukarelaan
: Kesukarelaan ialah salah satu dari prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan
kepramukaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Gerakan
Pramuka.
- Janji
: Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya pramuka
dan Ketentuan Moral yang disebut Darma pramuka. Satya pramuka diucapkan secara
sukarela oleh calon anggota atau pengurus Gerakan Pramuka dikala peresmian
menjadi anggota atau pengurus.
- Ketentuan
moral : Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut
Dharma adalah alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan
budi pekerti luhur.
c. Sistem
beregu
Sistem beregu dilaksanakan agar
anggota muda memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, mengatur dan
diatur, berorganisasi, memikul tanggung jawab serta bekerja dan bekerjasama
dalam kerukunan.
d. Tanda
kecakapan
Tanda kecakapan adalah bukti yang
diberikan kepada Pramuka yang telah menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
kepramukaan serta telah memiliki keterampilan tertentu.
e. Permainan
pendidikan
Permainan merupakan satu cara yang
tidak kelihatan, cara yang amat halus dalam pembentukan watak anak.
f. Kesesuaian
jiwa dan keprasahajaan hidup
Prinsip keprasahajaan hidup dalam
pramuka adalah prinsip hidup seorang anggota pramuka untuk hidup dengan
sederhana dan wajar serta sikap mental seseorang untuk menggunakan harta
bendanya secara ofisien dan sesuai fungsi sosialnya.
g. Perkembangan
rasa, karsa, dan karya
Cipta, rasa dan karsa termasuk dalam
Dasa Darma Pramuka, yaitu dalam makna yang terkandung Dasa Darma Pramuka ayat
2, cinta alam dan kasih sayang manusia. Pada intinya, seluruh manusia, termasuk
anggota Pramuka diharapkan dapat menggunakan seluruh inderanya untuk mengetahui
makna seluruh ciptaan Tuhan.
│
│
│
RESUME 7
”Administrasi dalam Kepramukaan; Program kerja Gudep,
Pembukuan, Surat menyurat keluar/masuk”
a. Adminitrasi
dalam kepramukaan
Administrasi adalah keseluruhan
(proses) yang membuat sumber-sumber personil dan materil sesuai yang tersedia
dan efektif bagi tercapainya tujuan bersama.
b. Program
kerja gudep
Program kerja gudep : Program
kerja merupakan dasar dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler dibidang kepramukaan dan khususnya bagi pembina pramuka dalam
menjalankan tugas mengelola kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan disatuan
(gugus depan).
c. Tolak
ukur kemajuan dan keberhasilan pendidikan kepramukaan
- Administasi
yang lengkap dan tertata rapi.
- Memiliki
rencana kerja yang mantap.
- Memiliki
program kerja yang praktis.
- Didukung
pembina pramuka yang berkualitas (berijazah KMD atau KML).
- Bersama
mabigus dan tokoh masyarakat mengusahakan dukungan fasilitas dan dana kegiatan.
- Secara
berkala mengadakan pengarahan dan koordinasi dengan pembina satuan.
d. Pembukuan
Agar pelaksanaan administrasi dapat
teratur, tertib dan berkesinambungan diperlukan buku-buku catatan.
e. Surat
menyurat keluar atau masuk
- Surat
menyurat : Surat menyurat adalah kegiatan pengendalian arus berita baik
tertulis maupun lisan yang timbul dari adanya pencatatan, laporan, perencanaan
atau program dan keputusan yang memungkinkan adanya permintaan penjelasan
penambahan kekurangan-kekurangan atau perubahan-perubahan.
f. Susunan
surat
- Kepala
surat
- Isi
surat
- Penutup
surat
│
│
│
RESUME 8
“Fungsi dan Peranan Kepramukaan dalam Proses Pendidikan Bangsa; Tugas pokok gerakan pramuka, Pelaksanaan pendidikan kepramukaan, Sifat kepramukaan”
a. Fungsi
gerakan pramuka
Fungsi gerakan pramuka adalah
sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar
keluarga. Pendidikan tersebut menjadi wadah pembinaan dan pengembangan kaum
muda dengan ciri khusus.
b. Tugas
pokok gerakan pramuka
Untuk melaksanakan pendidikan bagi
kaum muda di lingkungan luar sekolah. Pendidikan
ini dicanangkan untuk melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga
dan lingkungan sekolah.
c. Kedudukan
pendidikan kepramukaan
Ekstrakurikuler adalah kegiatan
pendidikan yang dilakukan peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar.
Pendidikan kepramukaan sebagai pembentuk karakter bangsa.
d. Pola,
metode, dan teknik penerapan pendidikan kepramukaan
- Pola
kegiatan pendidikan kepramukaan adalah sebagai berikut:
-1.
Upacara pembukaan dan penutupan : (Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, dan
Ambalan Penegak).
-2.
Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill) : Simpul dan
Ikatan (Pioneering), Mendaki Gunung (Mountenering), Peta dan
Kompas (Orientering), Berkemah (Camping), Wirausaha, Belanegara,
Teknologi, dan Komunikasi.
- Metode
pendidikan kepramukaan :
- Pengamalan
Kode Kehormatan Pramuka.
- Belajar
Sambil Melakukan.
- Sistem
Berkelompok.
- Kegiatan
yang Menantang.
- Kegiatan
di Alam Terbuka.
- Sistem
Tanda Kecakapan.
- Sistem
Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri.
- Kiasan
Dasar.
- Teknik
penerapan pendidikan kepramukaan
- Praktik
Langsung.
- Permainan.
- Perjalanan.
- Diskusi.
- Produktif.
- Lagu.
- Gerak.
- Widya
Wisata.
- Simulasi.
- Napak
Tilas.
e. Penilaian
pendidikan kepramukaan
- Garis
besar penilaian pendidikan kepramukaan
- Teknik
penilaian
- Media
penilaian pendidikan kepramukaan
- Proses
penilaian pendidikan kepramukaan
f. Sifat
kepramukaan
- Menurut
AD GP Bab III Pasal 7.
- Menurut
Resolusi Konpereni Kepramukaan Sedunia di Kopenhagen (Denmark) tahun 1924.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
│
│
│
RESUME 9
“Falsafah Kepramukaan”
a. Pengertian
falsafah dan kepramukaan
Falsafah Kepramukaan adalah
kumpulan-kumpulan gagasan dari kepramukaan itu sendiri yang didalamnya terdiri
dari pokok-pokok pengertian, Prinsip-prinsip dan metode kepramukaan itu
sendiri.
b. Pokok-pokok
pengertian falsafah kepramukaan
- Pancasila
- Trisatya
- Dasadharma
- AD
& ART
c. Prinsip
dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
- Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan
kepramukaan dari pendidikan lain.
- Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan
terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
- Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan
kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.
│
│
│
RESUME 10
“P3K”
a) Pokok-Pokok
Tindakan Pertolongan Pada P3K
· Tindakn
P3K
1. Menilai
situasi
Perhatikan situasi yang terjadi
dengan cepat dan aman.
2. Mengamankan
tempat kejadian
Jauhkan korban dari bahaya dengan
cara aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri.
3. Memberikan
pertolongan
Dilakukan dengan cara memeriksa
kesadaran, pernapasan, sirkulasi darah dan gangguan lokal.
4. Mencari
bantuan
Mengamankan tempat kejadian
kecelakaan, menelepon RS / tenaga medis, mengambil alat-alat P3K, membantu
mengatasi perdarahan, atau membantu memindahkan korban.
· Fasilitas
P3K
1. Personil
atau petugas P3K
Jumlah petugas P3K disesuaikan
dengan jumlah tenaga kerja yang ada di perusahaan.
2. Kotak
P3K
Bahan kotak P3K harus kuat. Kotak
P3K mudah dipindahkan dan diberi label.
3. Ruang
P3K
Ruang P3K harus cukup
menampung satu tempat tidur pasien dan masih terdapat ruang gerak bagi
seorang petugas P3K serta penempatan fasilitas P3K lainnya.
b) Pembalutan dan
Pembidaian
· Definisi
balut
Membalut adalah tindakan medis untuk
menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah
dari posisi yang dikehendaki.
· Tujuan
pembalutan
Pembalutan bertujuan untuk mencegah
pembengkakan, membatasi pergerakan dan mengikat bidai (Ramsi, 2016).
1. Menahan
sesuatu – misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak
bergeser dari tempatnya.
2. Menahan
pembengkakan (menghentikan pendarahan dengan pembalut tekanan).
3. Menunjang
bagian tubuh yang cedera.
4. Menjaga
agar bagian yang cedera tidak bergerak.
5. Menutup
bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
· Macam-macam
bahan untuk membalut
1. Mitella
(pembalut segitiga).
2. Dasi
(cravat).
3. Plester
(pembalut berperekat).
4. Pita
(pembalut gulung).
5. Kassa
steril.
· Definisi
bidai
Bidai atau spalk adalah
alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang
digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak
bergerak (immobilisasi), memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit.
· Tujuan
pembidaian
Tujuan pembidaian adalah imobisisasi
luka patah tulang dan fiksasi eksternal untuk mencegah bertambah parahnya suatu
luka patah tulang, mengurangi nyeri dan mengurangi timbulnya kecacatan (Asikin,
Nasir, Podding, & Takko, 2016), selain itu pembidaian bertujuan untuk
mengistirahatkan anggota badan yang cidera dan mempercepat penyembuhan (Ramsi,
2016).
· Langkah-langkah
yang dilakukan pada kegiatan P3K
1. Jangan
panik
Tidak panik bukan berarti penanganan
lamban. Bertindaklah cekatan tetapi tetap tenang.
2. Perhatikan
pernapasan korban
Bila pernapasann korban terhenti
lakukan pernapasan dari mulut ke mulut.
3. Hentikan
pendarahan
Darah yang keluar dari
pembuluh-pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit.
4. Perhatikan
tanda-tanda shock
Apabila korban muntah-muntah dalam
keadaan setengah sadar, baringkanlah telungkup dengan letak kepala lebih rendah
dari bagian tubuh lainnya.
5. Jangan
memindahkan korban secara terburu-buru
c) Alat
Evakuasi dan Alat Transportasi
Alat evakuasi seperti tandu, kursi
roda, dan alat lainnya yang digunakan untuk memindahkan korban ke tempat yang
aman. Alat transportasi dapat berupa mobil ambulans atau kendaraan lainnya yang
digunakan untuk pengangkutan. Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri,
peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat
khusus. Untuk pelaksanaannya pun tentu disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing tempat.
RESUME KEPRAMUKAAN
RESUME KEPRAMUKAAN
Komentar
Posting Komentar